1.1 Latar Belakang
Dewasa ini
perkembangan dunia kerja ditandai dengan semakin kerasnya persaingan yang ada
dan sempitnya lapangan kerja yang tersedia, hal inilah yang menjadi penyebab
dan faktor utama bertambahnya tingkat pengangguran yang sedang dialami
Indonesia saat ini
Masalahnya adalah
banyak perusahaan yang pada saat penerimaan calon tenaga kerja atau dalam hal
ini adalah disebut sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) lebih mengutamakan
menerima calon tenaga kerja yang berasal dari lulusan luar negeri atau dari
lulusan perguruan tinggi negri atau swasta yang terkemuka karena menurut
pandangan mereka bahwa para lulusan dari perguruan tinggi tersebut lebih
bermutu (qualified) inovatif, kreatif, dipandang lebih bergengsi dan
membanggakan untuk membangun image perusahaan yang lebih maju dan terdepan.
Namun sebenarnya tidak
sedikit pula SDM yang berasal dari lulusan dalam negeri ini yang lebih bermutu
(qualified) kreatif, inovatif, memiliki integritas, memiliki potensi dan
lebih kompeten hanya saja terbentur masalah kesempatan, koneksifitas (hubungan
dengan para pengusaha atau beberapa orang yang memiliki posisi penting
dibeberapa perusahaan), relasi (kenalan atau rekan dalam hubungan bisnis) yang
lebih kuat atau memiliki kesempatan kerja lebih baik.
Begitupun dengan dunia
usaha, perdagangan dan perindustrian persaingan dalam dunia ini adalah sudah
menjadi suatu hal yang biasa terjadi, oleh karena itu setiap perusahaan harus
mempunyai strategi dan konsep yang tepat dalam mengelola sumber daya manusianya
agar bisa membantu perusahaan dalam pencapaian target dan tujuan - tujuan
perusahaaan melalui sumber daya manusia yang handal, integritas, berpotensi dan
kompeten untuk bisa tetap exis dan bersaing di pasar.
Untuk itu setiap
perusahaan harus memiliiki dan mempersiapkan serta menempatkan SDM yang handal,
siap dan tanggap sesuai dengan tugas dan tanggung jawab (job discription)
pada posisi dan jabatan yang sudah dipercayakan kepada SDM tersebut, pada saat
ini banyak perusahaan yang maju, berkembang dan terdepan dalam menjalankan
aktivitas dan operasional perusahaan memiliki sistim, prosedur dan
peraturan-peraturan yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh setiap SDM agar
penyimpangan dan pelanggaran kerja tidak terjadi, supaya tetap terjaga dan
terciptanya situasi dan kondisi kerja yang kondusif dan dinamis, maka setiap
perusahaan mengeluarkan peraturan-peraturan atau membuat kebijakan-kebijakan (policy)
dimana setiap karyawan atau SDM yang melanggar peraturan dan prosedur kerja tersebut
bisa mendapatkan sanksi, dimana sanksi setiap perusahaan ini berbeda-beda,
misalnya saja dengan adanya teguran, peringatan, hukuman (skors), potong
gaji atau upah dan bahkan penundaan pembayaran upah. Ini dilakukan agar para
SDM meningkatkan disiplin kerja, selain itu perusahaan juga memberikam
penghargaan (reward) bagi karyawan yang memiliki prestasi dalam
kinerjanya, ini dilakukan agar pegawai termotivasi untuk terus meningkatkan
kinerjanya untuk perkembangan serta kemajuan diri dan perusahaan tempat dimana
karyawan tersebut bekerja
Pada umumnya banyak
perusahaan yang menganggap dirinya sudah maju, berkembang dan terdepan selalu
memberikan kesempatan kerja baru bagi para calon tenaga kerja atau SDM yang
memiliki potensi dan berkompeten dibidangnya untuk dapat bergabung dan
berkembang baik secara kerja kelompok (team work) maupun kerja
sendiri (independent) menjadi SDM yang solid.
Saat ini banyak calon tenaga kerja dan karyawan yang menuntut upah tinggi
tanpa dibarengi dengan kualitas (mutu) dan kuantitas (hasil kerja) yang
mendukung kinerja mereka yang baik dan kompeten, hasilnya banyak dari mereka
yang kecewa karena apa yang diharapkan dari satu perusahaan tidak sesuai dengan
keinginan dan harapan mereka dan tidak siapnya mereka dengan tuntutan perusahaan
yang memiliki pergerakan atau mobilitas yang tinggi.
Sama halnya dengan perusahaan, mereka juga tidak mau mengambil resiko
dengan calon tenaga kerja dan keryawan yang tidak bisa memberikan kontribusi
yang baik dalam pencapaian target dan tujuan-tujuan perusahaan, faktor motivasi
yang tak kalah penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, motivasi bisa
menjadi pendorong seseorang melaksanakan sesuatu kegiatan guna mendapatkan
hasil yang terbaik, oleh karena itulah tidak heran jika karyawan yang mempunyai
motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi atau baik
pula, untuk itu motivasi kerja karyawan perlu ditingkatkan agar karyawan dapat
menghasilkan kinerja dan prestasi yang terbaik.
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi karyawan
didalam suatu organisasi baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi
non pemerintahan, kemudian didalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut
tentunya pasti mempunyai tujuan yang sama yakni mengharapkan sutu hasil pekerjaan
dan tugas yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang ditentukan
sebelumya.
Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai denga tujuan
organisasi
maka setiap pimpinan suatu organisasi dapat dipastikan mempunyai
suatu
aturan dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan, kebijakan ini
dibuat dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Didalam upaya mencapai tujuan tersebut perlu adanya suatu faktor yang harus
dimiliki oleh para karyawan yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri
timbul dan tmbuh dalam diri karyawan yang disebabkan adanya motivasi dari
pimpinan dalam arti pimpinan memberi motif atau dorongan kepada karyawan dimana
motif itu sendiri menyangkut pada kebutuhan keryawan, baik kebutuhan batun
maupun kebutuhan lahir, oleh karena itu pemberian motif oleh pimpinan merupakan
suatu kewajiban yang harus dijalankan agar tumbuh dan timbul semangat kerja
dalam diri karyawan tersebut. Sebab keberhasilan karyawan
sangat tergantung dari motivasi dan kebujakan yang diberikan oleh pimpinan.
Pemberian motif merupakan proses dari motivasi, motivasi itu sendiri
merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada para bawahan sedemikian
rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas.
Sadar akan betapa pentingnya karyawan dalam organisaasi, maka sangat
disayangkan karena pada kenyataannya sumber daya manusia belum optimal, hal ini
dapat dipastikan dengan membuktikan gejala-gejala dan masalah yang terjadi
berhubungan dengan kinerja karyawan, antara lain:
1. Banyak terlihat beberapa
karyawan justru banyak menganggur dari pada menyelesaikan pekerjaannya.
2. Pada saat jam kerja
berlangsung, masih terdapat beberapa orang karyawan yang tidak mau bekerja sama
yaitu melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan atau tugas
utama.
3. Masih adanya beberapa
orang karyawan yang terlambat datang ke tempat kerja atau meninggalkan kantor
sebelum waktunya.
Penyelenggaraan
motivasi sangat penting dikaitkan dengan upaya peningkatan semangat kerja
karyawan dilingkungan PT di sby., rendahnya motivasi kerja sangat dipengaruhi
oleh perhatian pimpinan dalam meningkatkan profesionalisme dan kinerja serta
etos kerja karyawan.
Sebagaimana
diketahui manfaat terhadap pemberdayaan sumber daya manusia sangat besar bagi
upaya mencapai tujuan organisasi dalam mencapai kesuksesan yaitu:
1.
Menambah wawasan agar
mencapai visi perusahaan.
2.
Mengembangkan kemampuan.
3.
Menanamkan “sense of belonging” (rasa ikut memiliki)
agar loyal dan memiliki dedikasi.
4.
Menumbuhkan semangat agar memiliki motivasi.
5.
Meningkatkan etos kerja
agar mempunyai komitmen yang tinggi.
Semangat
kerja sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya, perilaku
pimpinan yang baik yaitu:
1.
Seorang pimpinan harus
selalu berfikir positif, antusias, mampu memahami dan menghargai pihak lain
(bawahan), tetap tenang saat dalam situasi menegangkan, tetap optimis, tidak
mengumpat terhadap bawahan, menjelasan kesalahannya pada waktu dan tempat yang
tepat.
2.
Tidak menunda jawaban atau
memberi jawaban yang mengambang.
3.
Memberi perintah dengan
gaya minta tolong.
4.
Tidak lupa memberi hadiah
atau penghargaan.
5.
Hal tersebut sangat
mempengaruhi semangat kerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
@@@ Good
Luck @@@